Tuesday

Teori Organisasi Umum

NAMA : SUMARWAN
NPM : 15109217
KELAS : 2KA18
Bab 1
PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasikan kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan. Tetapi karena keterbatasan kemampuan manusia menyebabkan manusia tidak dapat mencapai tujuan tanpa kerja sama. Hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup dalam organsasi.


Organisasi mempunyai banyak definisi, karena organisasi dapat di pandang dari berbagai perspektif. Tetapi begaimanapun ada semacam kesepakatan pendapatan dalam kenyataan bahwa organisasi pada umumnya di kembangkan sebagai instrument bagi pencapaian tujuan tertentu dan cenderung dalam situasi dimana orang-orang menyadari manfaat organisasi sebagai suatu jalan terbaikpelaksanaan kegiatan kolektif.

Ciri-ciri Organisasi :
a. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang d terapkan.
b. Organisasi di kembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
c. Organisasi secara sadar di koordinasikan dan dengan sengaja di susun.
d. Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan.

Dengan membahas organisasi secara mendetail maka perlu diperinci apa saja yang tercakup dalam seluk beluk organisasi.


Bab 2
PEMBAHASAN

1) Masalah


Banyak sekali masalah yang ada dalam organisasi baik masalah politik, program kerja maupun birokrasi dan hal ini mempengaruhi terhadap peranan organisasi itu sendiri. Contoh masalah yang sering dihadapi yaitu dalam program kerja.

Seringkali dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.

Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitia mengerjaknnya, dalam beberapa tugas, sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.


2) Landasan Teori
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka. 

Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. 

Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. 

Beberapa definisi tentang Organisasi:

Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut KAST ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”

3) Pembahasan Masalah

Dalam Suatu Organisasi, Pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan yang lebih memadai. Sedangkan sistem penggajian pegawai negeri sipil saat ini masih di bawah gaji swasta sehingga berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas pegawai. Dengan situasi yang demikian menyebabkan timbulnya keinginan untuk mencari kompensasi lain di luar gaji.

Untuk menentukan pemberian kompensasi dalam bentuk insentif di perlukan model pengukuran prestas kerja yang dapat dicapai. Kompensasi adalah semua bentuk kembalian finansial, jasa-jasa berwujud dan tunjangan-tunjangan yang di peroleh pegawai negeri sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian.

Namun seiring dengan perkembangan kompensasi yang didapat, Hal ini sangat memicu kepada pengrusakan atau penyalahgunaan wewenang yang mengarah kepada korupsi. Banyak sekali pegawai negeri maupun swasta yang tidak puas dengan gaji maupun kompensasi yang diberikan. Padahal, Jika kita kaitkan dengan etos kerja yang berdasarkan beberapa aspek seperti :
- Peningkatan kepuasan kerja
- Meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan kualitas kinerja

Maka hal-hal tersebut diatas dapat dihindari. Konsep Organisasi kerja sendiri adalah Kelompok kerja yang mempunyai tujuan sama dan keuntungan bersama. Lalu bagaimanakah mewujudkan konsep kerja seperti itu? 3 aspek penting diatas dapat menjadi petunjuk kita untuk mengintropeksikan diri kita dan membangun pribadi yang anti Korupsi.

Bab 3
PENUTUP

1) Kesimpulan
Peningkatan kualitas kerja dalam suatu organisasi sangat bergantung pada kebijakan kompensasi dan gaji yang didapat guna menghindari penyalahgunaan wewenang. Sejatinya, Manusia adalah tetap manusia yang mempunyai keinginan lebih dan keserakahan, kualitas kerja akan sangat berpengaruh pada pengembangan diri dan kepribadian individual, artinya akan sangat berarti jika kita membangun pribadi yang jujur dan amanah guna menghasilkan SDM yang betul-betul berkualitas.

2) Saran
Penerapan hukum dalam kinerja suatu organisasi lebih di tingkatkan agar tiap pekerja sadar bahwa ada hak dan kewajiban yang harus di jalankan secara seimbang.





1 comment: